Turnover Intention Karyawan Adalah
Masalah yang Akan Terjadi Jika Turnover Karyawan Tinggi
Umumnya, laju employee turnover yang tinggi merupakan sinyal pertanda adanya masalah ― bisa jadi permasalahan perusahaan dalam proses rekrutmen, budaya perusahaan, struktur keuntungan dan kompensasi, manajer individual, pola training dan progres karir, dan lain sebagainya.
Laju employee turnover harus dilihat lagi konteksnya, kemudian juga industrinya; misalnya perhotelan dan ritel biasanya mempunyai perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebuah perusahaan seharusnya menjadikan laju turnover sebagai tolok ukur lintas bisnis serupa di industri tertentu untuk memahami seberapa baik mereka mempertahankan karyawannya.
Kerugian Finansial
Merekrut karyawan baru bukanlah suatu hal yang mudah dan juga murah. Perekrutan akan memakan banyak biaya, mulai dari membayar vendor untuk membuka lowongan kerja, proses interview, pelatihan, sampai memilih karyawan yang memiliki kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya. Terlebih lagi bila Anda harus membayar pesangon untuk karyawan yang resign.
Manajer yang Buruk
Umumnya, manager yang buruk akan lebih banyak memberikan tekanan pada karyawan. Walaupun tidak semua manajer seperti itu, namun manager yang buruk akan beranggapan bahwa karyawan yang ada dibawahnya sebagai pelampiasan amarah atas kesuksesannya.
Untuk mengurangi kasus ini, ada baiknya pihak perusahaan memberikan pelatihan kepemimpinan pada manajer. Pelatihan kepemimpinan akan memberikan wawasan segar pada manager untuk bisa memperlakukan bawahannya dengan baik.
Turunnya Keuntungan Perusahaan
Pada akhirnya, menurunnya tingkat produktivitas perusahaan akan memengaruhi keuntungan atau laba perusahaan. Akan ada banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik, angka penjualan yang merosot, dan akhirnya akan berdampak pada perolehan keuntungan perusahaan.
Akibat Tingginya Tingkat Turnover
Tingginya tingkat employee turnover atau banyaknya karyawan yang keluar masuk perusahaan menandakan ada sesuatu yang tidak benar di tingkatan manajemen perusahaan. Baik itu dari gaji yang diberikan, minimnya benefit, atau lingkungan kerja yang tidak sehat.
Meningkatnya angka employee turnover ini akan memengaruhi banyak aspek perusahaan, diantaranya adalah:
Menyusun Strategi Engagement Karyawan
Membuat strategi engagement adalah dengan cara membuat program pra karyawan, seperti membuat program insentif, reward, kompensasi, pelatihan skill, atau fleksibilitas jam kerja.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu menerapkan performance interview. Hal ini akan sangat berguna agar pihak perusahaan bisa melakukan evaluasi, dan menentukan langkah selanjutnya yang harus dijalankan dan dikembangkan.
Perusahaan juga harus lebih membuka diri dengan cara melakukan survei tingkat kepuasan pada karyawan, minimal satu bulan sekali.
Jangan Pertahankan Karyawan yang Toxic
Tidak akan ada gunakan Anda memberikan gaji tinggi, fasilitas baik namun ada seorang karyawan yang meracuni yang lainnya untuk keluar dari perusahaan. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan, akan lebih baik jika Anda kehilangan karyawan yang memiliki sifat seperti ini.
Walaupun performanya baik, akan lebih baik jika Anda kehilangan dia daripada kehilangan separuh karyawan Anda.
Tidak Menghargai Opini Karyawan
Opini yang diberikan oleh setiap karyawan sangatlah penting. Karyawan akan sangat senang apabila mereka diberikan kesempatan untuk melakukan sumbangsih pemikiran yang membuat perusahaan menjadi lebih berkembang.
Namun, jika pendapat atau opini karyawan tidak bisa didengar dengan baik, maka karyawan pun akan menjadi merasa tidak dihargai pendapatnya.
Cara Menurunkan Angka Employee Turnover
Pada dasarnya, tidak ada cara pasti untuk bisa membuat karyawan untuk memiliki rasa loyalitas yang tinggi pada perusahaan Anda. Tapi, bila Anda mencoba memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh karyawan, maka Anda sudah menuju pada arah yang tepat.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan angka employee turnover adalah sebagai berikut:
Jam Kerja yang Seimbang
Berikanlah karyawan Anda kesempatan untuk bisa menikmati hasil kerja kerasnya. Jangan biarkan mereka bekerja terlalu lama atau menghalangi mereka untuk mengambil hak cutinya. Bila terpaksa, berikanlah gaji lembur pada karyawan yang bekerja diluar jam kerja.